Rabu, 05 Desember 2018
MENGURUS PERPANJANGAN SIM DI JOGJA
HALO! SELAMAT DATANG DI BLOG-KU!
Postingan
kali ini aku akan membahas hal yang mungkin akan terjadi jika kalian adalah seorang
mahasiswa atau pekerja di tanah rantau. Waktu semakin berlalu dan tidak terasa
waktunya kalian sudah harus memperpanjang SIM (Surat Izin Mengemudi). Kebayang
kan gimana susahnya jika harus balik ke kampung halaman untuk mengurus
perpanjangan SIM? Iya kalau kampung halaman kalian dekat dan hanya berjarak
pendek, tapi bagaimanan kalau sangat jauh bahkan sampai luar pulau? Tenang,
semuanya bisa teratasi dengan aman dan terkendali J
Kali
ini aku bakal share pengalaman-ku sebagai mahasiswa dari luar pulau yang
berkuliah di Jogja tentang mengurus perpanjangan SIM. Kebetulan waktu itu aku
mengurus perpanjangan SIM C. Dan perpanjangan SIM ini berlaku untuk SIM A dan
C. Berikut alurnya, disimak baik-baik ya!
11. Mengecek
SIM lama kalian apakah sudah lewat masa berlakunya atau belum. Kalau SIM kalian
sudah melewati masa berlaku, maka kalian harus membuat SIM baru alias harus
ikut ujian teori dan praktik lagi. Jadi, kalau bisa segera mengurus
perpanjangan SIM sebelum masa berlaku SIM kalian habis yaa!
Pada tahap pendaftaran di web ini,
kalian harus mengisikan data yang sesuai. Untuk polda kedatangan aku memilih
POLDA YOGYAKARTA, dan satpas kedatangan POLRES SLEMAN, dan lokasi kedatangan
POLRES SLEMAN. Pastikan kalian memilih lokasi satpas sesuai daerah tinggal
kalian di tanah rantau. Karena waktu itu aku tinggal di Jalan Kaliurang Km. 4,5
maka aku harus memilih satpas di POLRES SLEMAN. Pengalamanku waktu itu,
sebelumnya aku sudah datang ke POLRESTA YOGYAKARTA (Kota) tapi kemudian aku
diarahkan oleh petugas untuk ke POLRES SLEMAN karena sekarang aku berdomisili
di Jalan Kaliurang Km. 4,5 yang masuk ke Kabupaten Sleman. Di tahap ini juga
kalian harus mengisi tanggal kedatangan kalian, jadi pastikan kalian datang
sesuai dengan tanggal kedatangan.
33. Menyiapkan
dokumen berupa :
a.
KTP
(Kartu Tanda Penduduk) dan Fotokopiannya
b.
SIM
lama (A atau C) dan Fotokopiannya
44. Datang
ke POLRES SLEMAN dengan membawa dokumen di atas. Sampai di sana, pastikan
kalian segera menuju loket informasi. Di sana kalian akan diminta untuk
memperlihatkan SIM lama kalian apabila keperluannya untuk memperpanjang SIM. Setelah
itu kalian akan disuruh masuk ke ruangan yang di dalamnya ada berbagai macam
loket. Kalian akan diarahkan oleh petugas menuju loket 2.
55. Sampai
di loket 2, serahkan dokumen yang anda bawa untuk diidentifikasi oleh petugas.
Pastikan ke petugas bahwa kalian sudah mendaftar untuk perpanjangan SIM secara
online.
66. Setelah
diidentifikasi oleh petugas, kalian akan diarahkan untuk cek kesehatan.
Lokasinya berada di seberang jalan dari POLRES SLEMAN. Pada proses ini cek yang
akan dilakukan adalah tes mata, tes buta warna, dan tensi. Biaya yang dikeluarkan
adalah sebesar Rp 25.000,00. Setelah mendapatkan surat kesehatan, kalian menuju
ke bagian informasi lagi. Petugas kemudian akan mengarahkan untuk membayar
biaya perpanjangan SIM sebesar RP 75.000,00 untuk SIM C dan Rp 80.000,00 untuk
SIM A di teller bank BRI.
77. Setelah
membayar, kalian akan diarahkan menuju loket 1 untuk mengambil formulir. Isi
formulir tersebut sesuai keadaan dan data kalian.
88. Setelah
mengisi formulir, serahkan formulir kalian di loket 2. Pada proses ini, petugas
akan memberikan kalian nomor antrian untuk pengambilan foto dan rekam sidik
jari.
99. Kalian
akan dipanggil di loket 3 apabila sudah waktunya untuk pengambilan foto dan rekam
sidik jari.
10. Setelah
foto dan rekam sidik jari, kalian akan diminta untuk menunggu di depan loket 5.
Dan taraaaa, di loket 5 ini kalian akan dipanggil untuk mengambil SIM baru
kalian J
Bagaimana? Mudah bukan prosesnya? Intinya kalian harus sabar dan jangan
cemas. InsyaAllah di sana akan diarahkan dan dilayani dengan baik. Ini aku
share pengalamanku di POLRES SLEMAN, untuk di POLRES-POLRES lain kurang lebih
prosedurnya sama seperti itu. Selamat mencoba!
NB : Untuk mengurus SIM baru prosesnya
kurang lebih sama seperti di atas tetapi kalian harus melewati ujian teori dan
praktik terlebih dahulu.
Sabtu, 16 September 2017
I am Back Again!
I don’t know if there
are some people who still enjoying read this blog. But one thing for sure, i am
back! It’s been a long years, huh? Setelah bertahun-tahun lamanya vakum
dari kepenulisan akhirnya rasa itu muncul kembali. Apa kabar blogku? Mungkin,
sarang laba-laba pun sudah tak sanggup mendeskripsikan kamu lagi (HAHA). It’s 2017 and i am a college student! The
time really flies. Tentu saja, bakal banyak make over buat blog ini karena sang empunya mulai beranjak dewasa
(cie dewasa cie, padahal mah kagak). Akhirnya, selamat buat diriku!
How i look now, at the center one (actually this photo was taken at 2016) |
Kamis, 20 Februari 2014
Secangkir Rasa
Malam, dan dingin.
Setidaknya hembusan angin yang meliuk-liuk di luar jendela sana masih setia
merangkulku, menjagaku, serta menontonku dalam diam. Tema malam ini adalah
diam, diam yang mencekam, diam yang membuat hati berdesir tiap kali rasa ‘geli’
di sekitar leher ini lewat begitu saja. Hai semuanya, melihat bintang yang
bersinar di singgasananya, melihat bulan yang tersenyum menandakan cahaya,
mendengar nyanyian jangkrik yang acapkali membuatku tersentak karena
takut-takut itu nyanyian itu sumbang oleh suara lain. Oke kita mulai saja…
Waktuku yang
paling tepat untuk berdendang rindu adalah saat ini. Hai angin yang sedari tadi
menontonku sampaikanlah salamku pada ke-19 teman-temanku yang saat ini sedang
berjuang di bawah langit Allah. Annisa, Atikah, Fira, Junda, Fathiyah, Nia,
Zulfa, Nana, Masyfuah, Muthia, Intan, Jaya, Indah, Mia, Aisyah, Wilda, Heni,
Yanita, dan Iffah. Apa kabar, kalian semua ? Tidak serasa sudah dua tahun jarak
dan waktu telah menjadi tembok diantara kita. Adakah namaku kau sebut di hari-hari
kalian saat ini ? Masih ingat kan kalian denganku ? Iya, Ain yang kata kalian “lebay” dalam
mengekspresikan segala sesuatu, Ain yang suka marah-marah ketika jam tidur namun
kalian masih asyik mengobrol dengan heboh, dan Ain Ain lain yang tidak bisa aku
sebutkan satu-satu. Ah, kenapa rasa rindu itu muncul disaat-saat mellow seperti
ini. Seakan menumpahkan dan menghambur segala percik-percik kenangan kita,
kenangan yang tidak akan pernah kusesali, kenangan yang senantiasa hadir saat
nama-nama kalian terurai begitu saja dari lidahku, kenangan yang tercampur aduk
dalam tiap-tiap lembaran waktu.
Kalian masih ingat
kan bagaimana awal kita bertemu ? Bertemu pertama kali dalam kebutaan apa itu
arti persahabatan, bertemu untuk pertama kali dalam keasingan, bertemu untuk
pertama kali tanpa tahu bagaimana akhir dari kisah kita. Teman-teman, menjadi
yang pertama dalam sebuah generasi itu sungguh luar biasa ya. Kala kita tak
mengenal “kakak kelas”, kala kita belajar ditemani dengan ketokan palu yang
begitu keras dan acapkali membuat kita jengkel. Tapi, itu semua indah dan tidak
akan pernah terbayar dengan apapun. Sungguh, menjadi yang pertama itu adalah
hal luar biasa dalam hidup kita. Dan rasanya melihat generasi-generasi di bawah
kita tidak pernah merasakan apa yang kita rasakan, ada perasaan bangga
tersendiri. GRAFFITY, sebuah nama yang sempat menjadi kontroversi karena
terdapat kesalahan bahasa di dalamnya. Tapi, ah siapa yang peduli dengan itu ?
Nama hanyalah sebuah nama, tergantung apa yang dikerjakan dan dihasilkan oleh
sebuah nama itu.
Memasuki awal pertengahan
waktu kita. Pertama kali merasakan bagaimana hidup di asrama dan pertama kali
bagi kita untuk memiliki adik kelas. Dan semuanya terasa baru. Jujur saja,
hidupku seakan berubah total 180 derajat. Tapi disayangkan banyak bagian dari
kita yang pergi, entah karena beberapa alasan. Di pertengahan tahun ini kita
mulai saling merangkul, saat tahu bagaimana indahnya para akhwat-akhwat kelas 8
dipersatukan dalam sebuah kelas bernama “Khadijah”. Ayo dikumpulkan kembali
ingatan kalian dengan yel-yel handal kita,
yel-yel yang kita ucapkan untuk menyemangati kelas dan kadang untuk menjatuhkan
kelas tetangga, alias kelas “sandal”. Bagaimana susahnya kita mengatur lagu dan
gerakan, dan itu semua adalah hal paling seru dalam hidupku meski kita akan
merasa geli saat mengingatnya.
Hingga waktu
dimana kita memasuki fase akhir. Perjuangan kita dalam belasan Try Out yang
menjadikan kita sebagai sekolah peraih nilai tertinggi UN se-Kota Bontang.
Bagaimana perpisahan terakhir kita menjadi isak paling mengharukan saat harus
meninggalkan teman-teman, adik kelas, dan ustad-ustadzah tercinta. Semua itu
hanya dapat kita rasakan dalam sebuah sekolah yang sampai sekarang masih
mengiringi keberadaanku, DHBS.
Kamis, 20 Februari
2014.
Yang sedang
dilanda rindu, Ain.
Senin, 14 Januari 2013
Aku Butuh Lentara
Malamku
sendu, mengharu biru, putih, hingga tak tahan menjadi kelabu. Seperti bintang
yang sudah lelah menyapa sang rembulan, namun hanya acuh mengenaskan yang
tertorehkan. Sajakku sudah terlalu perih kau rasakan, tapi aku hanya mampu
buatmu diam merasakan tubuh yang sudah lama teronggok bersama busuknya hati.
Maaf, hanya itu yang dapat kulukiskan di hatimu. Tapi, tanpa ampun kau
menyiramnya dengan jelanta minyak sampai luntur tak beraturan. Maafku telah kau
nodai, tangisku telah kau sinisi dengan tatapan jijikmu, ratapku telah kau
hancurkan dengan beling-beling kehidupan yang berseliweran nakal di fikiranmu
yang suram. Aku sudah terlalu lama sakit, juga terlalu lama menahan hati yang
hitam. Berarak ikuti lembayungmu yang juga sama sikapnya padaku. Tapi, pernahkah
kau lihat amarahku yang membuncah ruah ? Bahkan, aku rela merelakan jejak-jejak
nafasmu yang hinggap dengan mesra disisiku.
Senin, 07 Januari 2013
Cerdas Cermat Anti Narkoba 2012
Hey, readers !
What’s up ?? Okay, aku mau nyeritain tentang suatu hal yang luar biasa amazing
dah, wkwk. Waktu itu tanggal 28 Desember 2012, aku ikut lomba Cerdas Cermat Anti
Narkoba, hahaaa aku aja bingung kenapa aku yang dipilih. Akhirnya setelah
melewati hari-hari yang panjang untuk latihan, pokoknya kepalaka mau meledak
lah. Padahal itu tu lagi masa liburan, dan aku harus BELAJAR. It’s FINE !!
Harus hapalan soal segitu banyaknyaa, tapi jiwa dan raga ini tak mau menyerah
dan mundur begitu saja, tsahhh. Dengan pengorbanan yang begitu besar, dengan
kesabaran, ketekunan dan juga keikhlasan, akhirnya aku hafal juga tuh semua
soal. Kalo dihafal lagi kayaknya jeber nih bibir. Tapi ya Alhamdulillah lah
yaa, :D
Tiba hari yang dinanti aku, akhirnya
lomba juga. Deg-degan cuy, SANGAT !! Lawan kita para sekolah dewa lagi di
Bontang. Yaitu SMKN 1 Bontang, SMAN 1 Bontang, dan SMAN 2 Bontang. Eitss, tapi
ini untuk babak penyisihan. Okay, jadi formatnya seperti ini.
1. Oktara Geovanny Saroza (XA)
2. Rahmah Mufidah (XA)
3. Muhammad Ayaz Dzulfikar (XA)
4. Mba’ Amani Asri (XI IPA I)
5. Sita Ratnawati (XA)
6. Mbak Pebriani (XI IPA I)
7. Syarifah Husnayain (XA) AKU LOHHHHH J !!!
8. Mba’ Ni’matussolehah (XI IPA I)
9. Mba’ Elzanita (XI IPA I)
10. Tengku Besse Ibnu Malinda (XF, sekarang XA)
Dalam lomba ini, aku gemeteran
banget. Tapi Alhamdulillah SMA Vidatra dapat menjawab semua soal wajib, keren kann ? Dan akhirnya kita masuk ke babak
final. Di babak final kita melawan sekolah SMA IT Yabis dan SMA YPK. Ternyata
Alhamdulillah kita menang juara 1. Terimakasih untuk guru-guru yang setia untuk
membimbing, terutama Bu Fudi, Bu Lely, Bu Sulis, dll. Dan juga UNTUK TIM
YEL-YEL, selamat kalian juara III Lomba Poster. Pada akhirnya, Selamat untuk
VIDATRA J
Selasa, 18 Desember 2012
Entahlah
Hingga
asa ini tak mampu lagi melingkar layaknya melodi. Sudah sekian sajak kau
torehkan diatas pasir yang tak sanggup menanggung beban-beban harapan. Aku
hanya ingin kau menjadi serpihan dari sekian juta warna yang mengacak diudara.
Pasrah, hampir saja aku terlunta diambang ketidak berdayaan, kau datang
menenggelamkan hampir seluruh dari hujaman yang mengganjal. Kapan lagi kita kan
bersua kalau kau hanya mampu membuntuti dari sekian secarik kembang yang
nafasnya teratur berirama. Aku lelah, tanpa kau sadari bahkan kau mungkin hanya
menutup telinga dan hati. Aku tak mau menjadi yang tersakiti, sudah terlalu
hitam hati ini jika kau sakiti lagi. Ingin rasanya kuberlari mengejar sesuatu
yang tak pasti, tapi aku yakin orang-orang hanya akan mencercaku dengan hinaan
bodoh dan tololnya. Lelah, untuk yang kesekian kalinya, agar nada ini mungkin
dapat merasuki hatimu yang begitu ... ah aku pun tak mengerti.
Minggu, 09 Desember 2012
Dunia
Halo,
apa kabar dunia ? Masih bisakah engkau mencuatkan jejakku. Jejak orang-orang
pasrah yang mengintai nanar. Hai, dunia. Dunia oh dunia. Suatu saat tanpa kau
sadar, mungkin saat lelap menjemput dan menukik indah, kau akan hilang tanpa
kesadaran, kesadaran yang rapuh dan tak berujung hingga waktu menerobos liang-liang
cahanya. Dunia, masih kah aku temukan engkau untuk satu tahun kedepan ? atau
bahkan esok ?? Aku tak yakin, bahkan sangat tidak yakin. Dunia, aku ingin
menggores sebilah duka didadamu, tapi aku takut dan malu. Hmm, maaf pasti kau sudah
terlalu banyak tersakiti oleh goresan-goresan yang tak bertanggung-jawab,
goresan yang dengan congkaknya menabur di sela sela selaksa pelindungmu. Maaf
dunia, aku tak akan melakukannya :’(. Sudah 16 tahun aku hidup denganmu,
bercerita bersamamu, mendendang bersamamu, mengharu-biru bersamamu, berlari
bersamu, bahkan menangis bersamamu. Terimakasih, sangat terimakasih. Suatu saat
kita akan hancur dengan sesuatu yang bernama kiamat.
Langganan:
Postingan (Atom)