Rabu, 31 Oktober 2012
Dendang Hati
mwehehehee :D ini dia, hasil karya aku
sama temenku, Sita Ratnawati, puisi ini untuk akan dibacakan pada saat lomba 20 November 2012 nanti ;) Doakan yahh..
Nafas Negeri
Karya :
Sita Ratnawati dan Syarifah Husnayain
Beribu nama elok telah disandang
Selalu dielu-elukan dalam relung keindahan
Karena dulu,
Dulu ... negeri ini bagai dewi
Penuh senyum para pemudi
Penguasa teguh dalam mengabdi
Satu jiwa satu hati, sampai mati
Kami hidup di tanah para pujangga
Kami hidup di tanah yang pernah bermandikan darah
Tapi kami malu, dihujat bangsa lain kenapa
kami tak maju-maju
Selalu mundur, mundur, mundur, dan mundur
Pantaskah bila begini ?
Negeri kami tempat berpijak ini
Seperti sarang polusi
Korupsi mendarah daging
Menggerogoti kantong-kantong kecil
Tak peduli rakyat pontang-panting
Haluan takdir kini merosot tajam
Menyibak gundah menghempas sunyi yang menjalar
Saat kami, pemuda mencari cermin
Siapa ? Siapa ? Ayah, Bunda Siapa ?
Kepada siapa kami harus bercermin
Jika air sejernih intan berubah lumpur
tergerus waktu
Bahkan ketika raungan janji bak lentera hingga
penjuru negeri
Kami hanya pemuda tanpa arti
Tanpa gairah, tanpa energi dan jati diri
Akankan janji petinggi itu hanya janji ? Tidak
!! Tidak !!
Mulai detik ini kami kan merubah
Jauh dilubuk hati kami, tak pernah dirundung
sesal
Tak dilahirkan di negeri ginseng, bukan
berarti kami tak bisa menghentak kaki dan bernyanyi riang
Tak dilahirkan di negeri sakura, bukan berarti
kami bodoh
Perkenalkan, kami anak bangsa yang siap
bersumpah setia
Perhatikan, kami ialah seonggok ranah yang
berpijar
Indonesia, sejauh mata memandang sejauh itulah
asa kami membentang
Kan kami rengkuhkan ikrar itu !
Kan kami buktikan kini !
Bahwa kami pemuda negeri
Kami sanggup mengguncang bumi
Walau bermilyar orang tua, hanya bermimpi ...
Langganan:
Postingan (Atom)